Senyuman yang bersahabat dari sang pria bertubuh baja adalah hal terakhir yang dilihat penonton di akhir film “Superman: The Movie” yang diperankan oleh Christopher Reeve pada tahun 1978. Setelah semua prestasi dengan kekuatannya yang mengagumkan untuk menyelamatkan dunia dari malapetaka yang akan datang, Superman berhenti sejenak saat dia sedang terbang di atas bumi untuk meyakinkan kita bahwa semua berada di bawah kendalinya.
Ketertarikan pengarang Stephen Skelton dalam kisah kepahlawanan ini dimulai saat dia menonton film ini di masa kecilnya. Film itu meninggalkan kesan yang abadi sampai-sampai dia menulis buku “The Gospel According to the World’s Greatest Superhero” untuk menunjukkan kemiripan petualangan Superman dengan kisah Alkitab. “Kisah Superman dimulai seperti ini... Dari atas, Bapa di Surga mengirimkan Anak satu-satuNya utuk menyelamatkan bumi. Saat Dia turun ke bumi, dia akan dibesarkan oleh dua orang tua yang bernama Maria (Mary) dan Yusuf (Joseph), sekarang kisah Superman inilah yang kita bicarakan,” kata Skelton. “Ketika usianya 30 tahun, Superman memulai misi publiknya, ini adalah usia yang sama seperti Yesus,” jelasnya. “Dan dalam proses menjalankan misinya itu, Superman akan berjuang untuk kebenaran dan keadilan, dua hal alkitabiah yang sangat mendasar bagi suatu misi.”
Superman hidup kembali setelah dibunuh dalam buku komik terakhir yang diterbitkan pada tahun 1992 berjudul “The Death of Superman”. Kemudian Superman kembali ke bumi, disinilah saat dimana inti cerita dari “Superman Returns” berasal. “Dengan rincian hal-hal dari cerita ini, saya tahu tidak ada kisah lain yang begitu mirip selain kisah Yesus,” kata Skelton.
Cerita komik asli Superman diciptakan oleh Jerry Siegel dan Joel Shuster di tahun 1930an, awalnya tidak dimaksudkan untuk dibuat mirip dengan kisah Alkitab. Kedua remaja Yahudi ini tersandung begitu saja dalam plot dimana mereka menciptakan kisah petualangan Superman. Mereka menggambar dari pahlawan-pahlawan Alkitab, seperti Samson, yang adalah orang terkuat di Alkitab, dan Musa, yang menolong pembebasan bangsa Israel dari perbudakan. Kisah yang tidak asing lagi tersebut menjadi satu kisah yang mereka gunakan karena nampaknya itu adalah cara yang paling masuk akal untuk membentuk kisah dari seorang pahlawan yang hebat. Superman juga diciptakan dari kisah kehilangan dari ayah Jerry, yang ditembak mati oleh seorang perampok, dan pada waktu Amerika sedang berperang dengan depresi luar biasa dan dunia sedang bertempur dalam perang dunia II. “Mereka mencari figur seorang penyelamat yang bisa mereka impikan, seseorang yang bisa memberikan harapan dan menginspirasi mereka,” kata Skelton.
Sutradara X-Men Bryan Singer membawa kisah Superman yang terbaru ke layar lebar dengan judulnya “Superman Returns”. Meskipun korelasinya dengan kisah Yesus lebih mudah untuk dituliskan, buku-buku komik dan para penulis acara televisi tetap menjaga ikatannya yang kuat dengan Alkitab. Singer, yang bukan seorang Kristen, juga mengatakan agar jangan memisahkan antara penjelasan korelasi dengan ceritanya dalam “Superman Returns”. Saat ditanyai apa inti dari “Superman Returns”, Singer mengatakan, “Superman Returns adalah tentang apa yang terjadi saat mesias datang kembali.”
Di samping kemiripan dalam jalan cerita, simbolisme yang kuat dalam petualangan Superman menunjuk secara langsung kepada Tuhan. Buku Skelton mendiskusikan secara khusus makna yang ditemukan di balik kostum Superman. Salah satu simbol yang menarik bagi Skelton adalah perisai segitiga yang melekat dengan huruf “S” di dadanya. Secara sejarah, segitiga itu adalah simbol dari Trinitas: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Segitiga yang digunakan dalam kostum Superman menggambarkan hubungan Tuhan dengan manusia dan karunia tunggalNya pada manusia.
Pahlawan-pahlawan yang lain telah datang dan pergi selama bertahun-tahun – Batman, Spiderman, dan Wonder Woman. Tapi mengapa Superman dapat bertahan tetap di ketinggian yang sama di seluruh dunia selama lebih dari 70 tahun sementara yang lainnya tidak? Menurut Skelton, Superman membangkitkan minat orang-orang hanya karena kemiripannya dengan Kristus. “Bahkan saat terpisah dari kekuatan supernya, karakter Superman sangat mencerminkan karakter Kristus,” kata Skelton. “Superman sebenarnya mengilustrasikan perasaan bahagia yang sama dengan yang Kristus rasakan...”. Setelah menyaksikan “Superman Returns”, Skelton berbicara dengan seorang teman non Kristen tentang film tersebut. Dia mengatakan, ”Saya tidak bisa berhenti memikirkannya. Apakah kau tahu kalau film itu lebih berbicara tentang Yesus kepada saya dibandingkan dengan “The Passion of the Christ”?”. Skelton menjelaskan, “Alasan itu karena “The Passion of the Christ” merupakan sebuah presentasi yang langsung dan orisinil. Jelas-jelas itu tentang Yesus Kristus, dan hal ini mudah sekali dilewatkan oleh seorang yang tidak percaya.”
Apa yang Skelton lihat dalam percakapan itu adalah kekuatan dari sebuah cerita fiksi yang menyatakan pesan Injil kepada penontonnya. “Film itu berbicara ke hatinya sebelum dia menyadari apa yang dikatakan film itu,” kata Skelton. “Film itu berbicara kepadanya tentang seorang penyelamat sejati sebelum dia dapat menolak atau menyangkal bahwa dia memang membutuhkan seorang penyelamat sejati.” Film ini memberikan kesempatan pada orang-orang percaya untuk membagikan apa yang Yesus Kristus lakukan di bumi ini untuk kita. Dengan kembalinya Superman ke dunia dalam “Superman Returns”, penonton dapat membayangkan seperti apa jadinya saat Pahlawan kita, “Super Man” yang sesungguhnya, Yesus, kembali ke dunia.
“Apa yang diingatkan oleh Superman kepada kita semua adalah bahwa Kristus adalah Juru Selamat yang universal, penyelamat yang datang bukan hanya untuk menyelamatkan satu orang atau menyelamatkan satu kota penuh penduduk, tapi sebenarnya datang untuk menyelamatkan siapapun yang hidup yang datang kepadaNya.
Hello, welcome to my world. The world full of love. Sometimes i'm not sure axactly what i'll be writing about on this blog but this blog is about share, this is my playground where i can share everything that i have with you.
I am Ronald Selatan (rselatan) living and enjoing Bali so much, I'm a fulltime lover. People says if you want to know my self, just read up this blog. This is a site of LOVE.
HOME | DE SOUTH | MARKETPLACE | CONTACT
_________________________________________________________________
Tuesday, July 25, 2006
Superman dan Kisah Yesus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment