Hello, welcome to my world. The world full of love. Sometimes i'm not sure axactly what i'll be writing about on this blog but this blog is about share, this is my playground where i can share everything that i have with you.

I am Ronald Selatan (rselatan) living and enjoing Bali so much, I'm a fulltime lover. People says if you want to know my self, just read up this blog. This is a site of LOVE.

HOME | DE SOUTH | MARKETPLACE | CONTACT
_________________________________________________________________

Tuesday, July 25, 2006

Superman dan Kisah Yesus

Senyuman yang bersahabat dari sang pria bertubuh baja adalah hal terakhir yang dilihat penonton di akhir film “Superman: The Movie” yang diperankan oleh Christopher Reeve pada tahun 1978. Setelah semua prestasi dengan kekuatannya yang mengagumkan untuk menyelamatkan dunia dari malapetaka yang akan datang, Superman berhenti sejenak saat dia sedang terbang di atas bumi untuk meyakinkan kita bahwa semua berada di bawah kendalinya.
Ketertarikan pengarang Stephen Skelton dalam kisah kepahlawanan ini dimulai saat dia menonton film ini di masa kecilnya. Film itu meninggalkan kesan yang abadi sampai-sampai dia menulis buku “The Gospel According to the World’s Greatest Superhero” untuk menunjukkan kemiripan petualangan Superman dengan kisah Alkitab. “Kisah Superman dimulai seperti ini... Dari atas, Bapa di Surga mengirimkan Anak satu-satuNya utuk menyelamatkan bumi. Saat Dia turun ke bumi, dia akan dibesarkan oleh dua orang tua yang bernama Maria (Mary) dan Yusuf (Joseph), sekarang kisah Superman inilah yang kita bicarakan,” kata Skelton. “Ketika usianya 30 tahun, Superman memulai misi publiknya, ini adalah usia yang sama seperti Yesus,” jelasnya. “Dan dalam proses menjalankan misinya itu, Superman akan berjuang untuk kebenaran dan keadilan, dua hal alkitabiah yang sangat mendasar bagi suatu misi.”

Superman hidup kembali setelah dibunuh dalam buku komik terakhir yang diterbitkan pada tahun 1992 berjudul “The Death of Superman”. Kemudian Superman kembali ke bumi, disinilah saat dimana inti cerita dari “Superman Returns” berasal. “Dengan rincian hal-hal dari cerita ini, saya tahu tidak ada kisah lain yang begitu mirip selain kisah Yesus,” kata Skelton.

Cerita komik asli Superman diciptakan oleh Jerry Siegel dan Joel Shuster di tahun 1930an, awalnya tidak dimaksudkan untuk dibuat mirip dengan kisah Alkitab. Kedua remaja Yahudi ini tersandung begitu saja dalam plot dimana mereka menciptakan kisah petualangan Superman. Mereka menggambar dari pahlawan-pahlawan Alkitab, seperti Samson, yang adalah orang terkuat di Alkitab, dan Musa, yang menolong pembebasan bangsa Israel dari perbudakan. Kisah yang tidak asing lagi tersebut menjadi satu kisah yang mereka gunakan karena nampaknya itu adalah cara yang paling masuk akal untuk membentuk kisah dari seorang pahlawan yang hebat. Superman juga diciptakan dari kisah kehilangan dari ayah Jerry, yang ditembak mati oleh seorang perampok, dan pada waktu Amerika sedang berperang dengan depresi luar biasa dan dunia sedang bertempur dalam perang dunia II. “Mereka mencari figur seorang penyelamat yang bisa mereka impikan, seseorang yang bisa memberikan harapan dan menginspirasi mereka,” kata Skelton.

Sutradara X-Men Bryan Singer membawa kisah Superman yang terbaru ke layar lebar dengan judulnya “Superman Returns”. Meskipun korelasinya dengan kisah Yesus lebih mudah untuk dituliskan, buku-buku komik dan para penulis acara televisi tetap menjaga ikatannya yang kuat dengan Alkitab. Singer, yang bukan seorang Kristen, juga mengatakan agar jangan memisahkan antara penjelasan korelasi dengan ceritanya dalam “Superman Returns”. Saat ditanyai apa inti dari “Superman Returns”, Singer mengatakan, “Superman Returns adalah tentang apa yang terjadi saat mesias datang kembali.”

Di samping kemiripan dalam jalan cerita, simbolisme yang kuat dalam petualangan Superman menunjuk secara langsung kepada Tuhan. Buku Skelton mendiskusikan secara khusus makna yang ditemukan di balik kostum Superman. Salah satu simbol yang menarik bagi Skelton adalah perisai segitiga yang melekat dengan huruf “S” di dadanya. Secara sejarah, segitiga itu adalah simbol dari Trinitas: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Segitiga yang digunakan dalam kostum Superman menggambarkan hubungan Tuhan dengan manusia dan karunia tunggalNya pada manusia.

Pahlawan-pahlawan yang lain telah datang dan pergi selama bertahun-tahun – Batman, Spiderman, dan Wonder Woman. Tapi mengapa Superman dapat bertahan tetap di ketinggian yang sama di seluruh dunia selama lebih dari 70 tahun sementara yang lainnya tidak? Menurut Skelton, Superman membangkitkan minat orang-orang hanya karena kemiripannya dengan Kristus. “Bahkan saat terpisah dari kekuatan supernya, karakter Superman sangat mencerminkan karakter Kristus,” kata Skelton. “Superman sebenarnya mengilustrasikan perasaan bahagia yang sama dengan yang Kristus rasakan...”. Setelah menyaksikan “Superman Returns”, Skelton berbicara dengan seorang teman non Kristen tentang film tersebut. Dia mengatakan, ”Saya tidak bisa berhenti memikirkannya. Apakah kau tahu kalau film itu lebih berbicara tentang Yesus kepada saya dibandingkan dengan “The Passion of the Christ”?”. Skelton menjelaskan, “Alasan itu karena “The Passion of the Christ” merupakan sebuah presentasi yang langsung dan orisinil. Jelas-jelas itu tentang Yesus Kristus, dan hal ini mudah sekali dilewatkan oleh seorang yang tidak percaya.”

Apa yang Skelton lihat dalam percakapan itu adalah kekuatan dari sebuah cerita fiksi yang menyatakan pesan Injil kepada penontonnya. “Film itu berbicara ke hatinya sebelum dia menyadari apa yang dikatakan film itu,” kata Skelton. “Film itu berbicara kepadanya tentang seorang penyelamat sejati sebelum dia dapat menolak atau menyangkal bahwa dia memang membutuhkan seorang penyelamat sejati.” Film ini memberikan kesempatan pada orang-orang percaya untuk membagikan apa yang Yesus Kristus lakukan di bumi ini untuk kita. Dengan kembalinya Superman ke dunia dalam “Superman Returns”, penonton dapat membayangkan seperti apa jadinya saat Pahlawan kita, “Super Man” yang sesungguhnya, Yesus, kembali ke dunia.

“Apa yang diingatkan oleh Superman kepada kita semua adalah bahwa Kristus adalah Juru Selamat yang universal, penyelamat yang datang bukan hanya untuk menyelamatkan satu orang atau menyelamatkan satu kota penuh penduduk, tapi sebenarnya datang untuk menyelamatkan siapapun yang hidup yang datang kepadaNya.

Read More...

Ayam dan Bebek



Sepasang pengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah hutan pada suatu malam musim panas yang indah, seusai makan malam. Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan tatkala mereka mendengar suara di kejauhan: "Kuek! Kuek!"
"Dengar," kata si istri, "Itu pasti suara ayam."
"Bukan, bukan. Itu suara bebek," kata si suami.
"Nggak, aku yakin itu ayam," si istri bersikeras.
"Mustahil. Suara ayam itu 'kukuruyuuuk!', bebek itu 'kuek! kuek!' Itu bebek, Sayang," kata si suami dengan disertai gejala-gejala awal kejengkelan.
"Kuek! Kuek!" terdengar lagi.
"Nah, tuh! Itu suara bebek," kata si suami.
"Bukan, Sayang. Itu ayam. Aku yakin betul," tandas si istri, sembari menghentakkan kaki.
"Dengar ya! Itu a. da. lah. be. bek, B-E-B-E-K. Bebek! Mengerti?" si suami berkata dengan gusar.
"Tapi itu ayam," masih saja si istri bersikeras.
"Itu jelas-jelas bue. bek, kamu. kamu.."
Terdengar lagi suara, "Kuek! Kuek!" sebelum si suami mengatakan sesuatu yang sebaiknya tak dikatakannya.
Si istri sudah hampir menangis, "Tapi itu ayam.."
Si suami melihat air mata yang mengambang di pelupuk mata istrinya, dan akhirnya, ingat kenapa dia menikahinya. Wajahnya melembut dan katanya dengan mesra, "Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar. Itu memang suara ayam kok."
"Terima kasih, Sayang," kata si istri sambil menggenggam tangan suaminya.
"Kuek! Ku ek!" terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka berjalan bersama dalam cinta.
Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar adalah: siapa sih yang peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah keharmonisan mereka, yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam yang indah itu. Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara persoalan sepele? Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal "ayam atau bebek"?
Ketika kita memahami cerita tersebut, kita akan ingat apa yang menjadi prioritas kita. Banyak hal jauh lebih penting ketimbang mencari siapa yang benar tentang apakah itu ayam atau bebek. Lagi pula, betapa sering kita merasa yakin, amat sangat mantap, mutlak bahwa kita benar, namun belakangan ternyata kita salah? Lho, siapa tahu? Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa genetik sehingga bersuara seperti bebek! hehehe.....

Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya

GOD BLESS U

Read More...

AMAZING GRACE! (how sweet the sound)


AMAZING GRACE! (how sweet the sound)
John Newton (1725 – 1807)


Hampir setiap orang Kristen pernah mendengar atau bahkan menyanyikan lagu ini. Namun, pujian yang begitu indah tercipta dengan dilatarbelakangi oleh pergumulan berat pengarangnya. Berikut adalah kisah dibalik lagu Amazing Grace:

AMAZING GRACE
Amazing grace! How sweet the sound.
That saved a wretch like me!
I once was lost, but now am found.
Was blind but now I see.
‘Twas grace that taught mu heart to fear,
And grace my fears relieved;
How precious did that grace appear
The hour I first believed!
Through many dangers, toils and snares
I have already come;
‘Tis grace has brought me safe thus far,
and grace will lead me home.
The Lord has promised good to me,
His word my hope secures;
He will my shield and portion be
As long as life endures.

Yes, when this flesh and heart shall fail,
And mortal life shall cease,
I shall possess within the veil,
A life of joy and peace.

When I’ve been there ten thousand years,
Bright shining as the sun,
I’ve no less days to sing God’s praise,
Than when I first begun.

From: Book I
Entitled: Faith’s review and expectation, 1 Chronicles 17 : 16, 17
Newton mengutip doa Daud didalam 1 Tawarikh 17:16 and membuat doanya sendiri. Hymne ini mungkin bukan bersifat autobiografi sebagaimana hymne berjudul “In evil long I took delight”, namun lagu ini secara singkat dan menggambarkan awal kehidupan Newton yang baru.
Newton tahu apa yang dimaksud menjadi orang yang “hidupnya kacau dan tidak bahagia (wretch)”, siapa yang “terhilang (lost)” dan “buta (blind)”. Newton diajak melaut oleh ayahnya pada usia sebelas tahun, bergabung dengan angkatan laut kerajaan Inggris pada usia 19 tahun, pernah dihukum cambuk karena desersi, kemudian bergabung sebagai pedagang budak belian dan akhirnya menjadi kapten kapal kargo yang mengangkut orang-orang kulit hitam untuk dijadikan budak dengan rute perjalanan dari Afrika menuju Hindia Barat. Suatu tindakan yang amat sangat tidak bermoral dan terburuk dalam sejarah kehidupan umat manusia.
Tetapi Newton juga memahami “pada saat pertama kali aku percaya (the hour I first believed)”. Setelah membaca tulisan karangan Thomas A. Kempis berjudul “The Imitation of Christ” Newton memutuskan untuk menjadi seorang pemikir yang tidak terikat oleh siapa pun (a Free-thinker). Akan tetapi kejadian di malam berikutnya secara dramatis telah mengubah keputusan yang telah dibuatnya tersebut. Malam tersebut adalah malam yang telah membawa perubahan dalam kehidupannya. Pada tanggal 10 Maret 1748 pada saat berada di tengah lautan, kapal yang ditumpangi Newton terjebak dalam badai hebat, dan para awak kapal “Greyhound” yakin bahwa kapal mereka akan segera tenggelam dalam waktu tidak lama lagi. Newton menulis apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu:
“Kira-kira pukul sembilan malam, dalam kondisi kedinginan dan ketakutan, aku mencoba berbicara kepada kapten kapal dan dia sedang sibuk sekali pada waktu itu; setelah selesai berbicara dengannya, kemudian tanpa kusadari artinya aku berkata tanpa “Jika kita tidak tenggelam itu berarti Tuhan mengasihi kita (If this will not do, the Lord have mercy on us)”. Kata-kata yang kuucapkan itu akhirnya membuat diriku sadar bahwa anugerah Tuhan inilah yang kucari selama bertahun-tahun.
Doa yang dipanjatkan oleh John Newton, yang mana akhirnya disadari sendiri oleh Newton, yang menjadi titik balik dalam hidup Newton. Yang terhilang akhirnya ditemukan, yang buta akhirnya melihat, seorang pendosa menjadi orang yang suci hidupnya. Sebagaimana Daud sang pemazmur berkata dalam doanya “Kau (Tuhan) berpaling kepadaku walaupun aku ini orang yang paling terbuang, ya Tuhan.” Pada saat berada dekat perapian waktu sedang belajar di biara Olney Newton menuliskan kata-kata berikut ini:
“Oleh karena engkau berharga dimata-Ku dan mulia – Yesaya 43 : 4”
Tetapi
“Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau ditebus Tuhan – Ulangan 15 : 15”
Tulisan-tulisan tersebut masih tetap ada hingga sekarang ini. Berdasarkan kedua ayat tersebut Newton lalu menulis :
John Newton, penulis,
Seorang yang pernah tidak percaya kepada Tuhan
Seorang pedagang budak di Afrika,
Oleh kekayaan kasih karunia Tuhan dan Penyelamat yaitu Yesus Kristus, dilindungi, dipulihkan, diampuni dan ditugaskan untuk memberitakan iman. Sekarang telah enam belas tahun berada di Olney, Bucks.
Dr. Julian berkata bahwa hymne ini tidak begitu dikenal di Inggris Raya sebagai suatu karya modern, namun di Amerika hymne ini diperdengarkan secara luas. Kurang begitu dihargai sebagai karya Newton”
Orang-orang Amerika menambahkan dua hal pada hymne ini: judul “Amazing Grace” yang mana pertama kali dikenal sebagai nada yang sering dinyanyikan di perkebunan dengan judul “Loving Lambs”; dan versi terakhir terakhir lagu ini yang ditulis oleh John P. Rees. Sementara versi asli Newton sendiri dihilangkan dalam rekaman lagu “Amazing Grace”.
“Amazing Grace” menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir dan lagu ini akhirnya dimunculkan pula dalam buku Hymne Inggris.

Read More...

7 Tips for Effective Musical Practice



The quality of your practice is much more important than the quantity. The old saying "practice makes perfect" is only true if the practice itself is perfect. Here are 7 tips to help make your practice more effective and efficient.
Practice motions slowly
The muscular memory of our bodies allows us to physically carry out patterns of motion with little or no conscious involvement. Examples of muscular memory include walking, riding a bicycle, typing, and of course playing a musical instrument.
In order to develop this memory, the muscles require training in the form of repeated conscious guidance from the mind. First the mind must learn the pattern. Then the mind must "teach" the pattern to the muscles.
The mind initially must control all the motions of the muscles. The more controlled and precise the motions, the more quickly the muscles will develop muscle memory.
Slow practice also allows the mind to teach "antagonistic muscles" to relax. Antagonistic muscles are those that move in opposite directions. By relaxing antagonistic muscles you can reduce tension and facilitate faster and easier performance and avoid potential injury.
Practice in small cells
A "practice cell" is simply a finite series of motions. Musical cells can correspond to anything from a few notes to an entire work. When practicing, it is important to practice small cells of just a few notes. Practicing small cells limits the amount of information the muscles have to learn at one time. It also facilitates the mind's focus and concentration.
Link the end of one cell to the beginning of the next
To help the muscles develop a sense of continuum throughout the piece of music, the last motion in a cell should be the first motion of the following cell.
Practice each cell in bursts
Once the muscles have learned a pattern, they will be capable of executing it without conscious control. Initiate the pattern through a conscious command and allow the muscles to execute it in a burst.
Don't practice mistakes
For every repetition required to learn a pattern of motion, it takes 7 times the number of repetitions to change the pattern. If in the course of your practice you make an error, stop. Review in your mind the pattern. And further reduce the speed of your motions.

Read More...

Thursday, July 13, 2006

KEBAHAGIAAN


Seorang lelaki berumur 92 tahun yang mempunyai
selera tinggi,percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri,
yang selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi,
dengan rambutnya yang teratur rapi meskipun dia buta,
masuk ke panti jompo hari ini.
Istrinya yang berumur 70 tahun baru-baru ini meninggal,
sehingga dia harus masuk ke panti jompo.
Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi,
Dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap.
Ketika dia berjalan mengikuti penunjuk jalan ke elevator,
aku menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil,
termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya.
Saya menyukainya, katanya dengan antusias seperti seorang
anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing.
Pak, Anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan tersebut.
Hal itu tidak ada hubungannya, dia menjawab.
Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan di awal.
Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak,
tidak tergantung dari bagaimana perabotannya diatur
tapi bagaimana aku mengatur pikiranku.
Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat
setiap pagi ketika aku bangun tidur.
Aku punya sebuah pilihan; aku bisa menghabiskan waktu
di tempat tidur menceritakan kesulitan-kesulitan yang terjadi
padaku karena ada bagian tubuhnya yang tidak bisa berfungsi lagi,
atau turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian yang masih berfungsi.

Setiap hari adalah hadiah, dan selama mataku terbuka,
aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan
semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami dan kusimpan.
Hanya untuk kali ini dalam hidupku.
Umur yang sudah tua adalah seperti simpanan dibank.
Kita akan mengambil dari yang telah kita simpan.
Jadi, nasehatku padamu adalah untuk menyimpan sebanyak-banyaknya
kebahagiaan di bank kenangan kita.
Terima kasih padamu yang telah mengisi bank kenanganku.
Aku sedang menyimpannya.

Ingat-ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia:

1. Bebaskan hatimu dari rasa benci.
2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran.
3. Hiduplah dengan sederhana.
4. Berikan lebih banyak (give more).
5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less).

Read More...

Wednesday, July 12, 2006

TIPS TO CHANGE YOUR BEHAVIORAL PATTERNS


Set Priorities.
Write down all the things that need to be done in order of importance.

Partialize the Tasks.
Break down big projects into the smallest and most manageable subparts.

Get Organized.
Have all your supporting materials ready before you begin a task.

Take a Stand.
Commit yourself to doing the task.
Tell a friend, partner or supervisor about your plants.

Use Prompts.
Write reminders to yourself and put theme I n visible places.

Reward Yourself.
Celebrate, pat yourself on the back, smile and let yourself enjoy the completion of even the smallest of tasks.

Read More...

KITA TIDAK DAPAT HIDUP SENDIRI


Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan dengan tujuan agar keduanya saling mengenal, menyayangi dan saling menolong. Keduanya pun punya tugas yang sama, yaitu melestarikan kehidupan meskipun ada perbedaan peran dalam keduanya. Nah, peran inilah yang bisa ngejadiin keduanya ngejalanin fungsinya sebagai mahluk sosial. Papa 'N Mama misalnya, karena mereka memiliki peran yang berbeda maka keluargamu bisa hidup dengan baik. Kebayang kan, kalo' keduanya tidak saling ngebantu, wow ... rumahmu ngga' akan tenteram. Nah manusia bisa saling mengenal, menyayangi 'N menolong, Tuhan memberikan potensi kepada laki-laki dan perempuan rasa cinta. Dan rasa cinta ini pula yang akan membantu laki-laki dan perempuan untuk melestarikan keturunan agar kehidupan harus terus berlanjut. Mulia kan tugas keduanya. Coba kalo' keduanya saling bermusuhan, ehm ... bisa-bisa ngga' ada kehidupan. That's Why, laki-laki 'N perempuan ngga' bisa hidup terpisah. So, sudah sewajarnya kalo' laki-laki 'N perempuan saling jatuh cinta.

Read More...

DIA TETAP ALLAH


Sunday, 18 June 2006 Jim (Ayah Becki, pelayan Tuhan ): Ketika mereka membawa putri saya, Becki, ke unit gawat darurat di rumah sakit, saya tahu bahwa mereka akan segera keluar bersamanya. Lagipula, bukankah jemaat gereja kami sedang mendukung kami dalam doa? Meskipun Allah belum menyembuhkan kanker pada kakinya, namun bukankah Dia seringkali bekerja pada saat- saat terakhir? Tidakkah akan menjadi kesaksian yang indah bila Dr. Kline keluar dan mengatakan pada Sally, saya dan saudara-saudara perempuan Becki, serta begitu banyak sahabat di sekeliling kami, bahwa tumor itu tiba-tiba lenyap?Beberapa jam kemudian, Dr. Kline keluar dari ruang operasi namun tidak dengan berita seperti yang saya harapkan. Sebaliknya ia mengatakan bahwa mereka harus mengamputasi kaki Becki. Bagian tubuhnya yang lain belum terserang sel-sel kanker, karena itu nyawanya masih tertolong. Namun, ia harus kehilangan kakinya! Ia tidak akan berlari-lari lagi. Apa pendapat dari jemaat yang saya layani tentang kuasa doa bila hal ini terjadi pada kami? Mengapa Allah mengecewakan kami? Ya, Tuhan, usianya saja baru 16 tahun!

Saya berpaling pada Sally dan berkata, "Kita harus kuat sekarang. Kita harus melalui saat-saat sulit ini dengan kekuatan kita sendiri. Jelas sudah, Allah tidak mau menolong kita."

Sally (Istri & Ibu Becki): Saya terkejut mendengar ucapan Jim.

Allah memang tidak menjawab doa kami seperti yang kami harapkan, tetapi saya tahu Dia akan membuktikan bahwa Dia adalah Allah yang setia. Becki akan segera sembuh dan karena ia masih memiliki pandangan yang positif terhadap hidup ini, saya tahu bahwa semangatnya tidak ikut teramputasi.

Becki (Anak, 16 tahun): Saya juga berharap Allah akan memberikan mukjizatNya untuk saya. Namun jika tidak, saya tahu Dia akan menguatkan saya. Allah berjanji akan memberikan segala sesuatu yang saya butuhkan. Jika saya membutuhkan dua kaki. Dia tidak akan mengambil satu kaki saya. Saya tidak mau dikasihani meski saya tahu bahwa saya harus berjuang melalui proses penyembuhan dan membiasakan diri dengan kaki palsu saya.

Jim: Tatkala bergumul melawan keragu-raguan dalam diri saya, beberapa sahabat baik bersedia mendengarkan luapan perasaan saya.

Saya bertanya kepada mereka, "Apakah Allah terlalu sibuk menjawab doa orang lain yang sedang mencari tempat parkir sehingga Dia tidak punya waktu untuk menyembuhkan kaki Becki? Bagaimana mungkin saya dapat kembali berdiri di hadapan jemaat dan mengajar bahwa Alkitab adalah kebenaran?" Saat ini saya sadar bahwa saya hanya memiliki satu pilihan. Maukah saya membiarkan Dia menunjukkan kedaulatan Nya sebagai Allah? Pada akhirnya saya menyadari bahwa yang menakutkan adalah bila saya menjauh dari Nya.

Pada minggu-minggu selanjutnya setelah operasi Becki, saya mengakui bahwa berdoa bukan berarti memilih dan mengambil sendiri berkat yang saya inginkan. Sebaliknya, doa adalah perjanjian saya dengan Allah, suatu pengakuan akan keberadaanNya dan bahwa saya mengizinkan rencanaNya terjadi dalam hidup saya, apapun itu. Dia ingin agar saya memberi Nya kesempatan untuk menjadi Allah, dan mengatakan kepadaNya bahwa saya siap bertumbuh secara rohani lewat berbagai penderitaan dan masalah. Keraguan saya pun sirna. Akhirnya saya dapat berkata,"Baiklah, Allah, saya memang tidak mampu memahami hal ini, tetapi saya percaya bahwa Engkau akan memelihara kami semua. Saya akan memberiMu kesempatan untuk menyatakan kedaulatanMu sebagai Allah."

Sally : Saya lega Jim mampu mengatasi kepedihan hatinya. Yang lebih mengembirakan lagi adalah respon Becki dalam menghadapi keadaannya.

Suatu hari ia bermain roller skate lagi. Karena ia bermain berpasangan, ia tidak perlu menggunakan tongkat penyangga. Ketika musik berakhir, ia mengakhirinya dengan melakukan putaran hanya dengan satu kaki.

Seorang anak lelaki kecil yang baru pertama kali melihatnya berteriak,"Oh, kamu kehilangan satu kaki?"

Dengan keterkejutan yang dibuat-buat Becki menjawab, "Benarkah? Ya, ampun. Saya selalu menghilangkan banyak barang. Ibu saya akan membunuh saya kalau ia tahu bahwa saya menghilangkannya. Maukah kamu membantu mencarikan kaki saya?"

Anak itu dengan sungguh-sungguh mulai mencari kaki Becki yang disangkanya benar-benar hilang. Akhirnya, Becki menunjukkan tongkat penyangganya dan menjelaskan tentang kakinya.

Saya sangat sedih dengan keadaan Becki. Saya sedih melihat penderitaannya setelah operasi dan bagaimana ia berusaha menyesuaikan diri untuk hidup dengan satu kaki. Tetapi selera humornya membuat saya semakin percaya atas kedaulatan Allah dalam peristiwa ini.

Becki: Allah telah memakai kehilangan ini agar saya memiliki hati yang penuh belas kasihan kepada orang-orang yang dalam penderitaan.

Saya belajar tentang terapi pemulihan, sehingga saya dapat melayani banyak orang cacat lainnya. Disamping itu, Dia juga memakai saya dalam hal-hal yang tak pernah saya duga sebelumnya. Beberapa tahun setelah operasi itu, seseorang berkata kepada saya, "Sikap Anda yang tidak malu dengan keadaan tubuh Anda membantu saya untuk dapat menerima diri sendiri. Saya terlalu keras kepala dan malu dengan bentuk kaki saya. Namun sewaktu saya melihat Anda pergi dengan mengenakan celana pendek atau baju renang, tanpa malu menunjukkan kaki anda yang buntung, saya menjadi sadar betapa konyolnya saya karena malu dengan ketidaksempurnaan tubuh saya. Sejak itu, saya dapat menerima banyak hal pada diri saya dan menyadari bahwa ketidaksempurnaan merupakan bagian keunikan saya."

Kini, beberapa tahun kemudian, saya menikah dengan seorang pendeta, Craig Sanders, dan kami dikaruniai tiga putri yang aktif. Sebagai istri pendeta, saya banyak menghibur orang lain dan mengembangkan komisi wanita. Saya berjalan-jalan santai dengan menggunakan tongkat penyangga sebanyak tiga atau empat kali seminggu, bersepeda, bermain ski, dan mengelola bisnis kursi rotan di rumah. Allah sangat baik kepada saya dan saya bersyukur atas perbuatan tanganNya bagi hidup saya.

Read More...