Hello, welcome to my world. The world full of love. Sometimes i'm not sure axactly what i'll be writing about on this blog but this blog is about share, this is my playground where i can share everything that i have with you.

I am Ronald Selatan (rselatan) living and enjoing Bali so much, I'm a fulltime lover. People says if you want to know my self, just read up this blog. This is a site of LOVE.

HOME | DE SOUTH | MARKETPLACE | CONTACT
_________________________________________________________________

Tuesday, July 25, 2006

AMAZING GRACE! (how sweet the sound)


AMAZING GRACE! (how sweet the sound)
John Newton (1725 – 1807)


Hampir setiap orang Kristen pernah mendengar atau bahkan menyanyikan lagu ini. Namun, pujian yang begitu indah tercipta dengan dilatarbelakangi oleh pergumulan berat pengarangnya. Berikut adalah kisah dibalik lagu Amazing Grace:

AMAZING GRACE
Amazing grace! How sweet the sound.
That saved a wretch like me!
I once was lost, but now am found.
Was blind but now I see.
‘Twas grace that taught mu heart to fear,
And grace my fears relieved;
How precious did that grace appear
The hour I first believed!
Through many dangers, toils and snares
I have already come;
‘Tis grace has brought me safe thus far,
and grace will lead me home.
The Lord has promised good to me,
His word my hope secures;
He will my shield and portion be
As long as life endures.

Yes, when this flesh and heart shall fail,
And mortal life shall cease,
I shall possess within the veil,
A life of joy and peace.

When I’ve been there ten thousand years,
Bright shining as the sun,
I’ve no less days to sing God’s praise,
Than when I first begun.

From: Book I
Entitled: Faith’s review and expectation, 1 Chronicles 17 : 16, 17
Newton mengutip doa Daud didalam 1 Tawarikh 17:16 and membuat doanya sendiri. Hymne ini mungkin bukan bersifat autobiografi sebagaimana hymne berjudul “In evil long I took delight”, namun lagu ini secara singkat dan menggambarkan awal kehidupan Newton yang baru.
Newton tahu apa yang dimaksud menjadi orang yang “hidupnya kacau dan tidak bahagia (wretch)”, siapa yang “terhilang (lost)” dan “buta (blind)”. Newton diajak melaut oleh ayahnya pada usia sebelas tahun, bergabung dengan angkatan laut kerajaan Inggris pada usia 19 tahun, pernah dihukum cambuk karena desersi, kemudian bergabung sebagai pedagang budak belian dan akhirnya menjadi kapten kapal kargo yang mengangkut orang-orang kulit hitam untuk dijadikan budak dengan rute perjalanan dari Afrika menuju Hindia Barat. Suatu tindakan yang amat sangat tidak bermoral dan terburuk dalam sejarah kehidupan umat manusia.
Tetapi Newton juga memahami “pada saat pertama kali aku percaya (the hour I first believed)”. Setelah membaca tulisan karangan Thomas A. Kempis berjudul “The Imitation of Christ” Newton memutuskan untuk menjadi seorang pemikir yang tidak terikat oleh siapa pun (a Free-thinker). Akan tetapi kejadian di malam berikutnya secara dramatis telah mengubah keputusan yang telah dibuatnya tersebut. Malam tersebut adalah malam yang telah membawa perubahan dalam kehidupannya. Pada tanggal 10 Maret 1748 pada saat berada di tengah lautan, kapal yang ditumpangi Newton terjebak dalam badai hebat, dan para awak kapal “Greyhound” yakin bahwa kapal mereka akan segera tenggelam dalam waktu tidak lama lagi. Newton menulis apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu:
“Kira-kira pukul sembilan malam, dalam kondisi kedinginan dan ketakutan, aku mencoba berbicara kepada kapten kapal dan dia sedang sibuk sekali pada waktu itu; setelah selesai berbicara dengannya, kemudian tanpa kusadari artinya aku berkata tanpa “Jika kita tidak tenggelam itu berarti Tuhan mengasihi kita (If this will not do, the Lord have mercy on us)”. Kata-kata yang kuucapkan itu akhirnya membuat diriku sadar bahwa anugerah Tuhan inilah yang kucari selama bertahun-tahun.
Doa yang dipanjatkan oleh John Newton, yang mana akhirnya disadari sendiri oleh Newton, yang menjadi titik balik dalam hidup Newton. Yang terhilang akhirnya ditemukan, yang buta akhirnya melihat, seorang pendosa menjadi orang yang suci hidupnya. Sebagaimana Daud sang pemazmur berkata dalam doanya “Kau (Tuhan) berpaling kepadaku walaupun aku ini orang yang paling terbuang, ya Tuhan.” Pada saat berada dekat perapian waktu sedang belajar di biara Olney Newton menuliskan kata-kata berikut ini:
“Oleh karena engkau berharga dimata-Ku dan mulia – Yesaya 43 : 4”
Tetapi
“Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau ditebus Tuhan – Ulangan 15 : 15”
Tulisan-tulisan tersebut masih tetap ada hingga sekarang ini. Berdasarkan kedua ayat tersebut Newton lalu menulis :
John Newton, penulis,
Seorang yang pernah tidak percaya kepada Tuhan
Seorang pedagang budak di Afrika,
Oleh kekayaan kasih karunia Tuhan dan Penyelamat yaitu Yesus Kristus, dilindungi, dipulihkan, diampuni dan ditugaskan untuk memberitakan iman. Sekarang telah enam belas tahun berada di Olney, Bucks.
Dr. Julian berkata bahwa hymne ini tidak begitu dikenal di Inggris Raya sebagai suatu karya modern, namun di Amerika hymne ini diperdengarkan secara luas. Kurang begitu dihargai sebagai karya Newton”
Orang-orang Amerika menambahkan dua hal pada hymne ini: judul “Amazing Grace” yang mana pertama kali dikenal sebagai nada yang sering dinyanyikan di perkebunan dengan judul “Loving Lambs”; dan versi terakhir terakhir lagu ini yang ditulis oleh John P. Rees. Sementara versi asli Newton sendiri dihilangkan dalam rekaman lagu “Amazing Grace”.
“Amazing Grace” menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir dan lagu ini akhirnya dimunculkan pula dalam buku Hymne Inggris.

No comments: