Hello, welcome to my world. The world full of love. Sometimes i'm not sure axactly what i'll be writing about on this blog but this blog is about share, this is my playground where i can share everything that i have with you.

I am Ronald Selatan (rselatan) living and enjoing Bali so much, I'm a fulltime lover. People says if you want to know my self, just read up this blog. This is a site of LOVE.

HOME | DE SOUTH | MARKETPLACE | CONTACT
_________________________________________________________________

Wednesday, June 28, 2006

Bersepeda Bersama YESUS

Pada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat, seorang hakim yang memecat atas segala kesalahanku, sebagai bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukan ke surga atau dicampakan kedalam neraka pada saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar-gambar-Nya, tetapi aku tidak mengenalnya. Ketika aku bertemu Yesus, padadanganku berubah. Hidupku menjadi begaiakn sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda tandem, dan aku tahu bahwa Yesus duduk di belakang , membantu aku mengayuh pedal sepeda.

Aku tidak tahu sejak kapan Yesus mengajakku bertukar tempat, tetapi sejak itu hidupku jadi berubah. Saat aku pegang kendali, aku tahu jalannya. Terasa membosankan, tetapi lebih dapat diprediksi … biasanya, hal itu tak berlangsung lama. Tetapi saat Yesus kembali pegang kendali, Ia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan. Ia membawaku mendaki gunung, juga melewati batu-batu karang yuang terjal dangan kecapatan yang menegangkan. Saat-saat seperti itu, aku hanya bias menggantungkan diriku sepenuhnya pada-Nya! Terkadang rasanya seperti sesuatu yang ‘gila’, tetapi Ia berkata, “Ayo, kayuh terus pedalnya!”

Aku takut, kawatir dan bertanya, “Aku mau dibawa kwmana?” Yesus tertawa dan tak menjawab, dan aku mulai belajar percaya. Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki suatu petualangan baru yang mencengangkan. Dan ketika aku berkata, “Aku takut!” Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil menggenggam tangnku.

Ia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah-hadiah yang aku perlukan … orang-orang itu membantu menyembuhkan aku, mereka menerimaku dan memberiku sukacita. Mereka membekali aku dengan hal-hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan … perjalananku bersama Tuhanku. Lalu, kamipun kembali mengayuh sepeda kami.

Kemudian Yesus berkata, “Berikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang membutuhkannya, juka tidak, hadiah-hadiah itu akan menjadi beban bagi kita. “Maka, akupum melakukannya. Aku membagi-nagikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang kami jumpai sesuai kebetuhan mereka. Aku belajar bahwa ternyata memberi adalah sesuatu hal yang membahagiakan.

Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadanya. Aku takut Ia menjadikan hidupku berantakan, tetapi Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda. Ia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi, Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati tempat-tempat yang menakutkan.

Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh … menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan bersam Sahabatku aygn setia: Yesus Kristus.

Dan ketika aku tidak tahu lagi apa lagi yang harus aku lakukan, Yesus akan tersenyum dan berkata … “Mengayuhlah terus, Aku brsamamu”.

www.cerita-kristen.com

No comments: